KRISIS EKONOMI GLOBAL? SIAPA TAKUT? : Melejit di Saat Terjepit di Jaman Serba Sulit (seri 1)
oleh: Victor Asih
Bagaimana cara agar Melejit di saat Terjepit di jaman serba Sulit ?
Krisis Ekonomi Global diperkirakan oleh banyak pihak akan mendatangi kehidupan kita seperti deru ombak yang menerjang dengan kekuatan yang sangat dahsyat di tahun 2009 mendatang. Diperkirakan akan lebih dahsyat daripada krisis ekonomi yang pernah melanda Indonesia sekitar sepuluh tahun yang lalu, yang telah memporakporandakan kehidupan ekonomi banyak orang.
Saat ini sudah mulai terasa beberapa dampak permulaan krisis ini seperti diberlakukannya PHK (pemutusan hubungan kerja) oleh beberapa perusahaan industri. Ribuan orang sudah menjadi korban, bahkan sebelum krisis itu benar-benar datang menghantam dan menghanyutkan kita seperti sebuah gelombang raksasa yang sanggup memporakporandakan kondisi ekonomi kita. Di masmedia di beritakan bahwa diperkirakan PHK di tahun 2009 bisa mencapai hingga 20% dari total pekerja. Sungguh memprihatinkan kalau ini benar terjadi.
Banyak pengusaha sudah merasakan bahwa daya beli masyarakat menurun, mata uang rupiah cenderung semakin melemah, investasi berkurang. Banyak pengusaha juga sudah mulai mengeluh karena omzet perusahaannya mulai berkurang.
Banyak orang mulai menderita depresi. Di masmedia saya pernah membaca bahwa 37% orang di Jawa Barat menderita depresi dan 20% orang di seluruh Indonesia juga menderita depresi. Angka ini diperkirakan akan meningkat tajam dengan adanya krisis ekonomi global mendatang.
Apa yang bisa kita lakukan untuk menghadapinya?
Kita bisa memilih untuk berdiam diri dan pasrah kepada nasib karena tidak tahu apa yang harus dilakukan. Atau kita mencari terobosan-terobosan baru yang dapat membuat ancaman “musibah” ini menjadi “anugerah”? Membuat “batu sandungan” yang dapat membuat kita terjatuh menjadi “batu loncatan” untuk meloncat dan melejitkan prestasi lebih tinggi?
Saya ceritakan sebuah kisah inspiratif. Seorang salesman perusahaan penjual bra di Amerika, yang tidak disukai oleh atasannya dikirim ke sebuah wilayah di Afrika untuk membuka peluang “pasar” di sana. Setiap salesman yang dikirim ke sana biasanya akan “mati kutu” dan frustasi karena sulit sekali menjual bra di wilayah itu. Memang penduduk di sana sejak jaman dahulu biasa bertelanjang dada dan tidak pernah mengenal bra yang bukan kebudayaannya.
Setiap salesman yang dikirim ke sana gagal dalam penjualan, sehingga atasannya memiliki alasan untuk memecat salesman tersebut.
Saat si salesman sampai di wilayah di Afrika tersebut, dia juga melihat hal yang sama. Tidak ada seorang pun penduduk wanita yang memakai bra! Setiap kali dia mencoba menawarkan bra, semua wanita dengan tegas menolaknya. Bahkan saat ditawarkan secara cuma-cuma pun tidak ada yang mau menerimanya.
Tetapi dia mau tidak menyerah begitu saja agar dapat dipecat oleh atasannya. Dia menerapkan Faktor X ke dua dari empat faktor X yang ada di dalam buku 8 Langkah Ajaib Menuju ke Langit, yaitu X-tra Kerja Cerdas.
Dia menikahi seorang putri kepala suku yang cantik dan lalu memaksa istrinya selalu menggunakan bra. Setiap hari salesman tersebut berkeliling bepergian bersama istrinya bertemu dengan banyak orang lain dan selalu memuji-muji istrinya selalu bertambah cantik karena menggunakan bra.
Akhirnya semua orang memperhatikan istri si salesman yang memang cantik dan timbul keinginan agar istri mereka juga mengenakan bra agar menjadi lebih cantik. Dalam waktu singkat, para wanita menggunakan bra menjadi trend di sana. Seluruh penduduk di wilayah itu ingin membeli bra yang dijual si salesman. Hal ini membuatnya menjadi top salesman nomor 1 di perusahaan tersebut dan direksi mempromosikannya menggantikan posisi atasannya sebagai kepala divisi penjualan di kantor pusat di Amerika. Salesman itu berhasil mengubah keadaan “terjepit” menjadi “melejit”. Dalam keadaan terjepit terancam di PHK oleh atasannya malah prestasinya melejit sampai mendapatkan promosi untuk menduduki posisi atasannya sebagai kepala divisi penjualan.
Di balik setiap krisis pasti ada sebuah peluang. Tinggal bagaimana caranya kita menemukan peluang tersebut. Buka mata dan telinga lebar-lebar. Buka wawasan dan pola pikir otak anda seluas-luasnya. Out of the box, keluar dari kerangka pola pikir anda sebelumnya. Jika anda jeli, pasti anda dapat menemukan sebuah peluang. Seperti pengalaman beberapa peserta sekolah gratis wirausaha USB yang selalu saya latih pola pikirnya dalam praktik berwirausaha.
Bagaimana mereka di usia muda dengan tanpa modal uang, tanpa pengalaman marketing, tanpa koneksi, saya beri motivasi dan “tantangan” untuk bersaing omzet penjualan sebuah buku dengan toko buku terbesar di tanah air. Beberapa diantara mereka, per orangnya bisa berhasil menjual antara 50 sampai 150 eksemplar buku hanya dalam waktu beberapa jam saja untuk satu judul buku. Itu dilakukan tanpa harus bersusah payah berjualan seharian seperti berjualan door to door. Dan omzet penjualan itu pun diraih hampir tanpa modal sama sekali.
Bayangkan, kalau menjual banyak judul buku seperti di toko buku dan dilakukan dalam 30 hari sebulan seperti toko buku. Berapa omzet yang dihasilkan ? Pasti tidak banyak toko buku yang dapat menyainginya. Padahal mendirikan toko buku membutuhkan modal cukup besar.
Beberapa diantara mereka bisa menemukan berbagai celah peluang yang tidak terpikirkan oleh orang lain dan memanfaatkannya dengan berbagai ide yang kreatif dan inovatif. Dari sisi marketing disebut dengan radical marketing.
[Victor Asih, Founder Sekolah Bisnis Gratis USB, Mentor, Entrepreneur, Inspirator, Motivator, Software Engineer & Information Technology Consultant, Kolumnis, Penulis Buku Unik Bestseller “8 Langkah Ajaib Menuju ke Langit”]
Penulis bisa dihubungi melalui email victorasih@yahoo.co.id atau website http://www.usbschool.com/ atau blog usbschool.blogspot.com
Krisis Ekonomi Global diperkirakan oleh banyak pihak akan mendatangi kehidupan kita seperti deru ombak yang menerjang dengan kekuatan yang sangat dahsyat di tahun 2009 mendatang. Diperkirakan akan lebih dahsyat daripada krisis ekonomi yang pernah melanda Indonesia sekitar sepuluh tahun yang lalu, yang telah memporakporandakan kehidupan ekonomi banyak orang.
Saat ini sudah mulai terasa beberapa dampak permulaan krisis ini seperti diberlakukannya PHK (pemutusan hubungan kerja) oleh beberapa perusahaan industri. Ribuan orang sudah menjadi korban, bahkan sebelum krisis itu benar-benar datang menghantam dan menghanyutkan kita seperti sebuah gelombang raksasa yang sanggup memporakporandakan kondisi ekonomi kita. Di masmedia di beritakan bahwa diperkirakan PHK di tahun 2009 bisa mencapai hingga 20% dari total pekerja. Sungguh memprihatinkan kalau ini benar terjadi.
Banyak pengusaha sudah merasakan bahwa daya beli masyarakat menurun, mata uang rupiah cenderung semakin melemah, investasi berkurang. Banyak pengusaha juga sudah mulai mengeluh karena omzet perusahaannya mulai berkurang.
Banyak orang mulai menderita depresi. Di masmedia saya pernah membaca bahwa 37% orang di Jawa Barat menderita depresi dan 20% orang di seluruh Indonesia juga menderita depresi. Angka ini diperkirakan akan meningkat tajam dengan adanya krisis ekonomi global mendatang.
Apa yang bisa kita lakukan untuk menghadapinya?
Kita bisa memilih untuk berdiam diri dan pasrah kepada nasib karena tidak tahu apa yang harus dilakukan. Atau kita mencari terobosan-terobosan baru yang dapat membuat ancaman “musibah” ini menjadi “anugerah”? Membuat “batu sandungan” yang dapat membuat kita terjatuh menjadi “batu loncatan” untuk meloncat dan melejitkan prestasi lebih tinggi?
Saya ceritakan sebuah kisah inspiratif. Seorang salesman perusahaan penjual bra di Amerika, yang tidak disukai oleh atasannya dikirim ke sebuah wilayah di Afrika untuk membuka peluang “pasar” di sana. Setiap salesman yang dikirim ke sana biasanya akan “mati kutu” dan frustasi karena sulit sekali menjual bra di wilayah itu. Memang penduduk di sana sejak jaman dahulu biasa bertelanjang dada dan tidak pernah mengenal bra yang bukan kebudayaannya.
Setiap salesman yang dikirim ke sana gagal dalam penjualan, sehingga atasannya memiliki alasan untuk memecat salesman tersebut.
Saat si salesman sampai di wilayah di Afrika tersebut, dia juga melihat hal yang sama. Tidak ada seorang pun penduduk wanita yang memakai bra! Setiap kali dia mencoba menawarkan bra, semua wanita dengan tegas menolaknya. Bahkan saat ditawarkan secara cuma-cuma pun tidak ada yang mau menerimanya.
Tetapi dia mau tidak menyerah begitu saja agar dapat dipecat oleh atasannya. Dia menerapkan Faktor X ke dua dari empat faktor X yang ada di dalam buku 8 Langkah Ajaib Menuju ke Langit, yaitu X-tra Kerja Cerdas.
Dia menikahi seorang putri kepala suku yang cantik dan lalu memaksa istrinya selalu menggunakan bra. Setiap hari salesman tersebut berkeliling bepergian bersama istrinya bertemu dengan banyak orang lain dan selalu memuji-muji istrinya selalu bertambah cantik karena menggunakan bra.
Akhirnya semua orang memperhatikan istri si salesman yang memang cantik dan timbul keinginan agar istri mereka juga mengenakan bra agar menjadi lebih cantik. Dalam waktu singkat, para wanita menggunakan bra menjadi trend di sana. Seluruh penduduk di wilayah itu ingin membeli bra yang dijual si salesman. Hal ini membuatnya menjadi top salesman nomor 1 di perusahaan tersebut dan direksi mempromosikannya menggantikan posisi atasannya sebagai kepala divisi penjualan di kantor pusat di Amerika. Salesman itu berhasil mengubah keadaan “terjepit” menjadi “melejit”. Dalam keadaan terjepit terancam di PHK oleh atasannya malah prestasinya melejit sampai mendapatkan promosi untuk menduduki posisi atasannya sebagai kepala divisi penjualan.
Di balik setiap krisis pasti ada sebuah peluang. Tinggal bagaimana caranya kita menemukan peluang tersebut. Buka mata dan telinga lebar-lebar. Buka wawasan dan pola pikir otak anda seluas-luasnya. Out of the box, keluar dari kerangka pola pikir anda sebelumnya. Jika anda jeli, pasti anda dapat menemukan sebuah peluang. Seperti pengalaman beberapa peserta sekolah gratis wirausaha USB yang selalu saya latih pola pikirnya dalam praktik berwirausaha.
Bagaimana mereka di usia muda dengan tanpa modal uang, tanpa pengalaman marketing, tanpa koneksi, saya beri motivasi dan “tantangan” untuk bersaing omzet penjualan sebuah buku dengan toko buku terbesar di tanah air. Beberapa diantara mereka, per orangnya bisa berhasil menjual antara 50 sampai 150 eksemplar buku hanya dalam waktu beberapa jam saja untuk satu judul buku. Itu dilakukan tanpa harus bersusah payah berjualan seharian seperti berjualan door to door. Dan omzet penjualan itu pun diraih hampir tanpa modal sama sekali.
Bayangkan, kalau menjual banyak judul buku seperti di toko buku dan dilakukan dalam 30 hari sebulan seperti toko buku. Berapa omzet yang dihasilkan ? Pasti tidak banyak toko buku yang dapat menyainginya. Padahal mendirikan toko buku membutuhkan modal cukup besar.
Beberapa diantara mereka bisa menemukan berbagai celah peluang yang tidak terpikirkan oleh orang lain dan memanfaatkannya dengan berbagai ide yang kreatif dan inovatif. Dari sisi marketing disebut dengan radical marketing.
[Victor Asih, Founder Sekolah Bisnis Gratis USB, Mentor, Entrepreneur, Inspirator, Motivator, Software Engineer & Information Technology Consultant, Kolumnis, Penulis Buku Unik Bestseller “8 Langkah Ajaib Menuju ke Langit”]
Penulis bisa dihubungi melalui email victorasih@yahoo.co.id atau website http://www.usbschool.com/ atau blog usbschool.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar