TROMBOSIS
1. Pengertian
Trombosis
Trombosis adalah proses koagulasi dalam pembuluh darah yang berlebihan sehingga menghambat aliran
darah, atau bahkan menghentikan aliran tersebut. Penyakit pembuluh darah
merupakan penyebab kematian utama di banyak negara, begitu pula di
Indonesia. Salah satu yang berbahaya adalah terjadi trombosis atau
pembekuan darah di pembuluh vena dan arteri. Akibatnya, pembuluh darah
tersumbat sebagian atau total sehingga aliran darah ke jaringan atau organ
menjadi terganggu dan akhirnya rusak, terutama jantung, paru-paru dan otak,
sehingga dapat menimbulkan risiko kematian mendadak. (mpu kanoko)
Trombosis
di pembuluh darah dipicu adanya lesi atau kerusakan pada dinding pembuluh darah
(endotel). Pada keadaan ini, faktor-faktor pembekuan darah seperti platelet
atau keping darah dan trombosit diaktifkan sedemikian rupa sampai akhirnya
dihasilkan fibrin yang stabil yang mengikat gumpalan komponen darah yang telah
lebih dulu menyumbat lesi tersebut. Bila terjadi ketidakseimbangan antara
faktor pembeku darah dan fibrin bisa menyebabkan trombosis ataupun perdarahan.
2. Penyebab Trombosis
Tiga faktor terpenting yang
berperan dalam pembentukan thrombus atau thrombosis yang di kenal dengan nama
triad Virchow, ialah : 1. Perubahan dinding pembuluh darah, 2. Perubahan
aliran darah dan 3. Perubahan komposisi darah.
Perubahan
dinding pembuluh darah
Perubahan
dinding pembuluh dapat ditemukan pada vena atau arteri. Perubahan otot dinding
jantung dan katup nya termasuk dalam kategori ini. Penyakit-penyakit vena yang
merupakan faktor predisposisi terjadinya
thrombosis ialah tromboflebitis , zat – zat kimia yang di gunakan untuk
merangsang optilerasi vena (sklero terapi) atau trauma akibat kateter. Pada
arteri, thrombus paling sering terjadi pada jejas arterosklerosis yang
mengalami ulserasi. Berbagai bentuk radang pembuluh darah merupakan faktor
predisposisi timbulnya thrombosis. Thrombus dinding ventrikel jantung kiri terlihat
menutupi infark miokard. Endokarditis bacterial dapat menyebabkan thrombus pada
katup jantung. Vegetasi pada katup akibat endokarditis marantik juga
menimbulkan thrombosis.
Perubahan
aliran darah
Aliran
darah yang lambat merupakan predisposisi terjadinya thrombosis, di tandai
dengan statis atau peningkatan turbulensi nya. Thrombus lebih sering di jumpai
pada pelebaran vena. Varises sering terjadi pada vena supervisual tungkai,
pleksus pampinivormis, pleksus hemoroidalis dan ujung distal esophagus. Tumor
yang mendesak vena dan stenosis mitralis jantung juga dapat menimbulkan
thrombus.
Perubahan
komposisi darah
Merupakan
faktor predisposisi thrombosis sering di kait kan dengan peningkatan kekentalan
(hiperviskositas) darah, seperti pada polisitemia atau makroglobulimenia
waldenstorm. Kecenderungan eritrosit untuk lebih mudah melekat dapat di jumpai
pada anemia sel sabit, kehamilan dan konsumsi kontrasepsi oral. Anemia sel
sabit menyebabkan pembentukan thrombus karena sel darah merah yang abnormal cenderung
membentuk gumpalan pada pembentukan darah kecil. (mpu kanoko)
3.
Jenis trombosis
Ditinjau
dari bentuknya terdapat berbagai macam thrombus. Thrombus yang menyebabkan
sumbatan lumen pembuluh disebut thrombus oklusi. Yang terbentuk sepanjang
pembuluh dan merupakan perpanjangan thrombus di namakan propagating thrombus.
Saddle atau riding thrombus
memanjang dan masuk kedalam cabang pembuluh. Mural atau
parietal thrombus sebagian melekat pada dinding dan sebagian lain seolah – olah
berenang dalam darah sehingga tidak menyebabkan oklusi. Bila terlepas terhanyut
bersam aliran darah dapat tersangkut pada ostium karena ukurannya besar,
merupakan ball thrombus. Thrombus bola ini sebenarnya bukan thrombus tetapi
embolus karena tidak lagi melekat pada dinding.
Jenis thrombus dapat di dasarkan
pada warnanya menjadi red thrombus, white thrombus dan mixed thrombus.
Berdasarkan anatominya thrombus dapat berupa thrombus vena, yang paling sering
pada v. thrombosis arteri sering dijumpai pada pembuuh darah yang mengalami
aterosklerosis, juga akibat radang dan hal lain. Misalnya
thrombus pad tungkai bawah, arteri koronaria, arteri renalis dan arteri
mesenterika. (mpu kanoko)
4.
Akibat thrombus
Secara
umum akibat yang ditimbulkan oleh thrombus bergantung pada besar dan jenis
thrombus, pembuluh darah yang terlibat serta tidak adanya kolateral. Akibat
tersebut meliputi statis darah, bendungan pasif, edema dan kadang – kadang
nekrosis. Pada arteri, thrombus bias menyebabkan iskemi, nekrosis, infark, dan
gangrene. Tetapi nekrosis tidak terjadi bila koleteral yang terbentuk
mencukupi. Peradangan dan infeksi pada thrombus septik terjadi karena thrombus
atau bagiannya terlepas, hanyut dan tersangkut pada pembuluh perifer. (mpu
kanoko)
Komentar
Posting Komentar