Laporan Pendahuluan Thypoid (Tipes)
I. Kasus :
Tifus abdominalis
Masalah
Utama : Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
II.
Proses terjadinya masalah :
Tifus
abdominalis adalah penyakit infeksi akut yang biasanya menyerang saluran
pencernaan dengan gejala demam lebih
dari satu minggu dan dapat terjadi
gangguan kesadaran.
Kuman
masuk melalui mulut sebagian kuman akan dimusnahkan di lambung oleh asam
lambung dan sebagian lagi akan masuk kedalam usus halus. Terjadi koloni kuman
dalam usus yang cepat diikuti terjadinya bakterimia, denyut nadi lambat, demam
tinggi ( terutama malam hari ), kejang perut, diare dan konstipasi. Keadaan ini
yang menyebabkan gangguan pada intake makanan yang dibutuhkan oleh tubuh
III.
Etilogi :
Salmonella
typhosa
IV.
Patofisiologi :
Kuman
masuk melalui mulut sebagian kuman akan dimusnahkan di dalam lambung dan
sebagian kuman lagi akan terus masuk ke dalam usus halus, jaringan limfoid, dan
berkembang biak menyerang villi usus halus kemudian kuman masuk keperedaran
darah danmencapai sel-sel retikulo endoteleal, hati, limfa, dan organ lain
terjadi selama masa incubasi dan akan berakhir saat sel retikuloendoteleal
melepaskan kuman kedalam peredaran darah dan menimbulkan bakterimia untuk kedua
kalinya, kemudian kuman masuk ke dalam bebrapa organ tubuh terutama limfa, hati
dan kandung empedu.
Pada
minggu pertama : terjadi hiperplasia plaque peyeri ini terjadi pada
kelenjar limfoid usus halus.
Pada
minggu kedua : terjadi nekrosis
Pada
minggu ketiga : terjadi ulserasi plaque peyeri
Minggu
ke empat : terjadi penyembuhan usus dan terjadi sikatrik, ulkus dapat
menyebabkan perdarahan sampai terjadi perforasi, sedangkan gejala pada saluran
cerna disebabkan oleh kelainan pada usus halus.
V. Manifestasi Klinis :
a. Nyeri kepala, lemah dan lesu
b. Demam tidak terlalu tinggi berlangsung selama 3 minggu, minggu pertama
peningkatan suhu tubuh berpluktuasi biasanya suhu meningkat pada malam hari dan
turun pada pagi hari. Minggu kedua suhu tubuh terus meningkat. Minggu ketiga
suhu mulai turun dan dapat kembali normal
c. Gangguan pada saluran cerna ;
holitosis, bibir kering dan pecah, lidah kotor ( coated tongue ), meteorismus,
mual, tidak nafsu makan, hepatomegali,
splenomegali disertai dengan nyeri perabaan
d. Penurunan kesadaran ; apatis atau somnolen
e. Bintik kemerahan pada kulit ( roseola ) akibat emboli bakteri pada
kapiler kulit
f.
Epistaksis
VI. Pohon
masalah
VII. Masalah
perawatan dan data yang perlu dikaji :
Data
|
masalah
|
DO
Porsi makan tidak habis, Muntah, klien tampak tidak mau makan
DS
Ibu klien mengatakan “ klien tidak mau makan, makanan tidak pernah
dihabiskan “
DO
Klien terlihat muntah, bibir terlihat kering, suhu tubuh meningkat
DS
Klien mengatakan minum hanya sedikit ± 3 gelas sehari,
Ibu klien mengatkan “ klien demam bila malam hari dan minum hanya
sedikit “
DO
Peningkatan suhu tubuh > 37 5 0 C
Muka terlihat merah
Nadi tachicardi
Kulit teraba panas
DS
Keluarga mengatakan anak demam dan cengeng
|
Nutrisi kurang dari kebutuhan
Defisit volume cairan
Hipertermi
|
VIII. Diagnosa
keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
yang tidak adekuat
2. Risti defisit volume cairan berhubungan dengan intake cairan yang tidak
adekuat dan peningkatan suhu tubuh.
3. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
IX.
Rencana intervensi
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
yang tidak adekuat
a. Motivasi untuk makan sedikit tapi sering
b. Sajikan makanan dalam keadaan hangat
c. Pertahankan oral hygiene
d. Berikan makanan tinggi kalori dan protein
e. Timbang BB setiap 3 hari sekali
f. Kolaborasi untuk pemberian terapi
2. Risti defisit volume cairan berhubungan dengan intake cairan yang tidak
adekuat dan peningkatan suhu tubuh.
a. Anjurkan untuk minum ± 1500 ml / hari
b. Monitor intake output
c. Monitor turgor kulit
d. Kolaborasi untuk pemberian cairan parenteral
3. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
a. Berikan kompres hangat
b. Motivasi untuk banyak minum
c. Motivasi untuk mengurangi aktifitas ( Bedrest )
d. Kolaborasi untuk pemberian antipiretik
X. Daftar kepustakaan :
CAPERNITO
LINDA JUALL, 2001, Asuhan Keperawatan, edisi 8, EGC, Jakarta,
DOENGOES MARILLYN E, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan,
edisi ke III, EGC, Jakarta
Suriadi. Yuliani, Rita. 2001, Asuhan
Keperawatan Pada Anak, Sagung Seto, Jakarta
Wong,
L, Donna, 2003, Pedoman Keperawatan Pediatrik, Jakarta, EGC
informasi yang sangat bermanfaat, terimakasih banyak..
BalasHapus